1) Klasifikasi uji semprot garam
Uji semprot garam adalah simulasi buatan terhadap fenomena korosi di lingkungan alami untuk menilai ketahanan korosi bahan atau produk. Berdasarkan kondisi pengujian yang berbeda, uji semprot garam dibagi menjadi empat jenis: uji semprot garam netral, uji semprot garam asam, uji semprot garam terakselerasi ion tembaga, dan uji semprot garam bergantian.
1. Uji Semprotan Garam Netral (NSS) adalah metode uji korosi terakselerasi yang paling awal dan paling banyak digunakan. Uji ini menggunakan larutan garam natrium klorida 5%, nilai pH diatur dalam kisaran netral (6-7), suhu uji 35 ℃, persyaratan laju pengendapan semprotan garam antara 1-2ml/80cm2.h.
2. Uji Semprotan Garam Asam (ASS) dikembangkan berdasarkan uji semprot garam netral. Uji ini menambahkan asam asetat glasial ke dalam larutan natrium klorida 5%, yang menurunkan nilai pH larutan menjadi sekitar 3. Larutan menjadi asam, dan semprotan garam yang terbentuk di bagian akhir juga menjadi asam dari semprotan garam netral. Laju korosinya sekitar tiga kali lipat dari uji NSS.
3. Uji semprotan garam ion tembaga yang dipercepat (CASS) adalah uji korosi semprotan garam asing yang baru dikembangkan. Suhu uji adalah 50℃, dan sejumlah kecil garam tembaga – tembaga klorida ditambahkan ke larutan garam, yang sangat menginduksi korosi, dan laju korosinya sekitar 8 kali lipat dari uji NSS.
4. Uji semprotan garam bergantian adalah uji semprotan garam komprehensif, yang sebenarnya merupakan uji semprotan garam netral, uji panas lembap, dan uji lainnya secara bergantian. Uji ini terutama digunakan untuk seluruh produk tipe rongga, melalui penetrasi lingkungan lembap, sehingga korosi semprotan garam tidak hanya terjadi pada permukaan produk, tetapi juga di dalam produk. Uji ini merupakan konversi produk secara bergantian dalam semprotan garam, panas lembap, dan kondisi lingkungan lainnya, dan akhirnya menilai sifat listrik dan mekanis seluruh produk dengan atau tanpa perubahan.
Di atas adalah pengantar terperinci mengenai empat klasifikasi uji semprot garam dan karakteristiknya. Dalam penerapan praktis, metode uji semprot garam yang tepat harus dipilih sesuai dengan karakteristik produk dan tujuan pengujian.
Tabel 1 dengan mengacu pada GB/T10125-2021 “Uji korosi atmosfer buatan Uji semprotan garam” dan materi terkait memberikan perbandingan keempat uji semprotan garam.
Tabel 1 Daftar perbandingan empat uji semprot garam
Metode pengujian | Bahasa Inggris | PANTAT | Bahasa Indonesia: CASS | Uji semprot garam bergantian |
Suhu | 35°C±2°℃ | 35°C±2°℃ | 50°C±2°℃ | 35°C±2°℃ |
Rata-rata laju pengendapan untuk area horizontal 80Bahasa Indonesia: ㎡ | 1,5 mL/jam ± 0,5 mL/jam | |||
Konsentrasi Larutan NaCl | 50 gram/liter ± 5 gram/liter | |||
Nilai pH | 6.5-7.2 | 3.1-3.3 | 3.1-3.3 | 6.5-7.2 |
Ruang lingkup aplikasi | Logam dan paduan, pelapis logam, film konversi, film oksida anoda, pelapis organik pada substrat logam | Pelapisan dekoratif Tembaga + Nikel + Kromium atau Nikel + Kromium, pelapis oksida anoda dan penutup organik pada aluminium | Pelapisan dekoratif Tembaga + Nikel + Kromium atau Nikel + Kromium, pelapis oksida anoda dan penutup organik pada aluminium | Logam dan paduan, pelapis logam, film konversi, film oksida anoda, pelapis organik pada substrat logam |
2) Penilaian uji semprotan garam
Uji semprot garam merupakan metode uji korosi yang penting, yang digunakan untuk menilai ketahanan korosi material di lingkungan semprot garam. Hasil dari metode penentuan tersebut meliputi metode penentuan peringkat, metode penentuan berat, metode penentuan penampakan material korosif, dan metode analisis statistik data korosi.
1. Metode penilaian peringkat adalah dengan membandingkan rasio area korosi dan total area, sampel dibagi menjadi beberapa tingkatan, dengan tingkat tertentu sebagai dasar penilaian yang memenuhi syarat. Metode ini berlaku untuk evaluasi sampel datar, dan secara visual dapat mencerminkan tingkat korosi sampel.
2. Metode penilaian penimbangan adalah dengan menghitung berat sampel sebelum dan sesudah pengujian korosi, menghitung berat kehilangan korosi, sehingga dapat menilai tingkat ketahanan korosi sampel. Metode ini sangat cocok untuk penilaian ketahanan korosi logam, dapat menilai tingkat korosi sampel secara kuantitatif.
3. Metode penentuan tampilan korosif merupakan metode penentuan kualitatif, melalui pengamatan sampel uji korosi semprotan garam untuk menentukan apakah akan menghasilkan fenomena korosi. Metode ini sederhana dan intuitif, sehingga banyak digunakan dalam standar produk.
4. Analisis statistik data korosi menyediakan metode untuk merancang uji korosi, menganalisis data korosi, dan menentukan tingkat keyakinan data korosi. Metode ini terutama digunakan untuk menganalisis korosi statistik, bukan secara khusus untuk penentuan kualitas produk tertentu. Metode ini dapat memproses dan menganalisis sejumlah besar data korosi untuk menarik kesimpulan yang lebih akurat dan andal.
Singkatnya, metode penentuan uji semprot garam memiliki karakteristik dan cakupan aplikasinya sendiri, dan metode yang tepat harus dipilih untuk penentuan sesuai dengan kebutuhan spesifik. Metode ini menyediakan dasar dan sarana penting untuk menilai ketahanan korosi material.
Waktu posting: 01-Mar-2024